Senin, 24 Desember 2012

Erwinia carotovora




Tugas Individu

IDENTIFIKASI PATOGEN
(Erwinia carotovora)


Oleh
Nama                      : Dian Tri Astuti
NIM                       : G111 10 258


Program Study Agroteknologi
Jurusan Hama dan Penyakit Tanaman
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin
Makassar
2012



PENDAHULUAN
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_tRVWY30NVUcno4jx9H25n36CkZuc4IFgrR6TrwFxrEv6F9y86skh50i8GHsCGiW5QcFesAbWiFbkoGp0OTVOWRWLK9GaojgOi-QPvS_T-ghGbXf_4TeAUvn0AGKZNcFe4O6Zv9sTCtM/s1600/lactobacillus.jpeg
            Bakteri adalah mikroorganisme bersel tunggal, prokariotik, tidak berklorofil, dan dicirikan oleh perkembangbiakan yang cepat. Bakteri terdapat di mana saja dan beragam menurut sifat fisiologisnya, sehingga mereka menempati relung ekologi yang luas. Bakteri menyukai kondisi lembab atau hangat. Umumnya bakteri dapat bertahan hidup pada sisa-sisa tanaman pertanian, di dalam tanah, pada biji atau tanaman hidup. Bakteri  menginfeksi tanaman melalui luka atau pembukaan alami seperti stomata dan lentisel. Biji yang terinfeksi, bibit tanaman yang terinfeksi, cipratan air, serangga dan mesin semuanya dapat menyebarkan bakteri.
            Marga-marga utama bakteri penyebab penyakit tanaman adalah  Agrobacterium , Clavibacter ,  Erwinia, Pseudomonas, Streptomyces,  Xanthomonas dan  Xylella.  Erwinia adalah sebuah genus bakteri bergram negative dari family Enterobacteriaceae. Erwininia spp muncul sebagai pathogen pada atau di dalam tanaman, sebagian juga hidup pada serangga, dan  beberapa strain merupakan icronn oportunistik pada manusia dan hewan. Erwinia carotovora hidup soliterr atau berkelompok dalam  pasangan atau rantai. Sel bakteri berbentuk batang, dengan ukuran (1,5 – 2,0) x(0,6 ¬0,9) icron, umumnya membentuk rangkaian sel-sel seperti rantai, tidak mempunyai kapsul dan tidak berspora. Bakteri bergerak dengan menggunakan flagella yang terdapat di sekeliling sel bakteri. Bakteri ini termasuk jenis fakultatif anaerob.

SEJARAH
http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/10/bakteri-erwinia-tracheiphila-mengumpul-di-sari.jpg
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri pada tanaman terdapat di seluruh dunia. Kentang merupakan tanaman  inang Erwinia carotvora yang menyebabkan penyakit busuk lunak. Penyakit busuk lunak (soft root) pada umbi menghambat pertumbuhan tanaman kentang yang penting di berbagai belahan dunia. Daerah beriklim hangat biasanya didominasi oleh bakteri Erwinia carotovora  pv. Carotovora sedangkan di daerah dingin (sejuk) oleh Erwinia carotovora pv.  Atroseptica. Erwinia carotovora merupakan bakteri tular tanah yang dapat menyerang apa saja dari bagian tanaman dan dapat menyebabkan terjadinya busuk lunak, nekrosis dan kelayuan.
 Erwinia carotovora pernah menyebabkan masalah serius di Eropa dalam produksi kentang. Hal ini disebabkan penanaman, pemanenan, penyimpanan dari buah kentang di bawah kondisi optimum. Bagaimanapun eksport benih kentang, yang mana sangat profitable dapat dengan mudah terinfeksi pathogen. Kemajuan teknologi yang dicapai ilmuan pada akhir decade ini untuk menekan penyebaran pathogen Erwinia carotovora melalui molekul signal pada pathogen dikhawatirkan akan menciptakan galur yang resisten. Teknik perbanyakan secara tradisional tidak dapat digunakan sebagai senjata yang ampuh karena kurangnya sifat resisten. Penelitian lebih lanjut masih dikembangkan untuk menangani masalah ini.


KLASIFIKASI
Taksonomi dari bakteri  Erwinia carotovora adalah :






Kingdom         : Bakteria
Phylum            : Protobacteria
Class                : Gammaproteobacteria
Order               : Enterobacterialles
Family             : Enterobacteriaceae
Genus              : Erwinia
Speceis            : Erwinia carotovora
Genus ini umumnya terbagi menjadi tiga kelompok:
a.       Kelompok Amylovora, misalnya E. amylovora yang memerlukan nitrogen organik untuk pertumbuhan dan menyebabkan penyakit wilt pembuluh atau nekrotik kering pada tanaman..
b.      Kelompok Carotovora, misalnya E. cartovora yang mereduksi menjadi nitrit dan menyebabkan busuk  lembut  pada tanaman.
c.       Kelompok Herbicola, misalnya E. herbicola yang tipikalnya membentuk  pigmen kuning (karotenoid) dan tidak secara normal bersifat pathogen.

CIRI UMUM BAKTERI
http://www.faktailmiah.com/wp-content/uploads/2010/10/erwinia-carotovora.jpg?9d7bd4
                Erwinia carotovora memproduksi banyak enzim ekstra selluler seperti pectik yang mendegradasi pectin, cellulose yang  mendegradasi cellulase, hemicellulases, arabanases, cyanoses dan protease.Sebagai bakteri mesofilik. Erwinia carotovora menghabiskan hidupnya pada temperatur berkisar 27–30°C. Suhu optimal untuk perkembangan bakteri 27°C. Pada kondisi suhu rendah dan kelembaban rendah bakteri terhambat pertumbuhannya.
Sel bakteri berbentuk batang dengan ukuran (1,5 x 2,0) x (0,6 x 0,9) mikron,umumnya membentuk rangkaian sel-sel seperti rantai, tidak mempunyai kapsul, dan tidak berspora. Bakteri bergerak dengan menggunakan flagella yang terdapat di keliling bakteri.
Erwinia carotovora adalah bakteri bergram negatif, berbentuk batang yang hidup soliter atau berkelompok dalam pasangan atau rantai. Merupakan bakteri tanpa spora berflagella. Batkeri ini termasuk jenis fakultatif anaerob.
Erwinia carotovora memproduksi banyak enzim ekstraselluler seperti pectic yang mendegradasi pektin, cellulase yang mendegradasi cellulose, hemicellulases, arabanases, cyanoses, dan protease. Sebagai bakteri,  Erwinia carotovora menghabiskan hidupnya pada temperatur yang berkisar antara 27 – 30°C. Sekuen genom dari Erwinia carotovora subsp. Atroseptica mengindikasikan bahwa mikroba jenis ini tidak mampu untuk melakukan fiksasi nitrogen akan tetapi dapat  mendapat suplai energi dari 80 sistem transport energi.
DESKRIPSI DAN KERENTANAN
Erwinia carotovora adalah bakteri berbentuk batang yang diberi nama setelah bakteri ini berhasil  diisollasi dari wortel. Bakteri ini menginfeksi berbagai macam sayur dan tanaman seperti wortel, kentang, mentimun, bawang, tomat, selada, dan tanaman hias seperti bunga Iris. Penyebaran mikroba ini dapat ditemui dalam tanah, perut serangga, air, serta aerosol tersuspensi pada udara. Masalah utama yang ditimbulkan mikroba ini pada bidang agrikultura adalah penyerangan secara membabi buta pada kentang dan sayuran lain pada lahan atau penyimpanan yang mana jaringan tanaman akan berair yang akhirnya menjadi lembek dan berbau.
Ketika  kemampuan Erwinia carotovora subsp. Atrosepticum untuk menyerang dibatasi pada kentang pada daerah beriklim sedang, Erwinia carotovora subsp. Carotovora menginfeksi tanaman inang lebih banyak, meliputi kentang pada daerah beriklim tropis. Serangan Erwinia carotovora menyebabkan penyakit busuk lunak pada tanaman kubis.Gejala serangan ditandai dengan gejala awal pada daun terjadi bercak-bercak yang berair yang kemudian membesar dan berwarna coklat. Pada serangan lanjut daun yang terinfeksi melunak berlendir dan mengeluarkan bau yang khas. Bau tersebut merupakan gas yang dikeluarkan dari hasil fermentasi karbohidrat kubis. Tanaman di persemaian juga dapat diserang bakteri busuk lunak yang dapat menyebabkan kematian dalam waktu relative singkat.
EKOLOGI
            Dalam lingkup tanaman terinfeksi, Erwinia carotovora dapat juga ditemukan pada perut serangga air yang dibawa oleh udara genangan air sungai dan timbunan kentang. Setelah terjadi hujan di atas tanaman yang terinfeksi udara yang mengandung bakteri terbentuk 80% dari bakteri yang tersuspensi di udara dapat bertahan hidup antara  lima sampai sepuluh menit dan dapat terbawa udara sejauh satu mil.
DAUR HIDUP
Bakteri dapat menyerang bermacam-macam tanaman pertanian maupun hasil-hasilnya, khusnya tanaman hortikultura. Bakteri dapat mempertahankan diri dalam tanah dan dalam sisa-sisa tanaman lapang.
http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQ3CurxKkA_zWAijIGhYChceZNhMvIVPMAvD-x-Uw3n6eCKgJnkmQ 
Pada umumnya iinfeksi terjadi melalui luka atau lentisel. Infeksi dapat terjadi melalui luka-luka karena gigitan serangga atau karena alat-alat pertanian. Larva dan Imago lalat buah dapat menularkan bakteri, karena serangga ini membuat luka dan mengandung bakteri dalam tubuhnya. Di dalam simpanan dan pengangkutan infeksi terjadi melalui luka karena gesekan, dan sentuhan antara bagian tanaman yang sehat dengan yang sakit.
PATOLOGI
http://htmlimg1.scribdassets.com/5ilphzd0xsghauv/images/7-0146c017d7.jpg
Erwinia carotovora adalah patogen tanaman yang dapat meyebabkan kematian sel melalui perusakan dinding sel tanaman dengan membuat sel secara osmosis mudah pecah. Hal ini bisa terjadi akibat produksi PCWDE seperti enzim pectic ekstrasellular dan sellulase yang menghancurkan pektin dan sellulase. Organisme ini dapat menyebabkan penyakit busuk lunak pada banyak tanaman dan sayuran yang dapat dikenali dengan bau busuk dan bagian luar yang lembek. Supspesies Erwinia Carotovora subsp. Atroseptica dapat menyerang kentang yang juga dapat menghasilkan nonribosomal peptide phytotoxin yang dapat meinduksi nekrosis dengan kebocoran elektrolit pada permukaan transmembran. Gen Eca1043 pada patogen diduga dapat mensintesis dalam jumlah besar, protein seperti hemagglutinin, pili and protein fimbrial untuk ikatan pada inang. Transfer genetik horizontal dari gen yang meniru tipe empat sekresi dari Agrobacterium tumefaciens dapat berpotensi patogen karene mutasi dalam gen ini dapat secara negatif meninduksi proses virulensi.
GEJALA  PADA TANAMAN
Gejala yang umum pada tanaman kubis-kubisan adalah busuk basah, berwarna coklat atau kehitaman, pada daun, batang, dan umbi. Pada bagian terinfeksi mula-mula terjadi bercak kebasahan. Bercak membesar dan mengendap (melekuk), bentuknya tidak teratur, coklat tua kehitaman. Jika kelembaban tinggi, jaringan yang sakit tampak kebasahan, berwarna krem atau kecoklatan, dan tampak agak berbutir-butir halus. Di sekitar bagian yang sakit terjadi pembentukan pigmen coklat tua atau hitam. Jaringan yang membusuk pada mulanya tidak berbau tettapi adanya serangan bakteri sekunder jaringan tersebut menjadi berbau khas yang mencolok hidung.
TEKNIK PENGENDALIAN
Di Indonesia pengetahuan mengenai penyakit busuk lunak masih sangat terbatas, sehingga anjuran yang mantap untuk mengendallikan penyakit tersebut belum dapat diberikan. Untuk sementara Machmud (1984) memberikan anjuran sebagai berikut
1. Sanitasi. Menjaga Kebersihan kebun dari sisa-sisa tanaman sakit sebelum penanaman.
2. Menanam dengan jarak yang tidak terlalu rapat untuk menghindarkan kelembaban yang terlalu tinggi, terutama di musim hujan.
3. Pada waktu memelihara tanaman diusahakan untuk sejauh mungkin menghindari terjadinya luka yang tidak perlu, khususnya pada waktu menyerang.
4. Pengendalian pasca panen dilakukan dengan
a. Mencucui tanaman dengna air yang mengandung chlorin
b. Mengurangi terjadinya luka pada waktu penyimpanan dan pengangkutan
c. Menyimpan dalam ruangan yang cukup kering, mempunyai ventilasi yang cukup, sejuk dan difumigasinya sebalumnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.scribd.com/doc/25309888/Aspek-Komperhensif-Penyakit-Busuk-Basah-Kubis-Erwinia-carotovora

2 komentar: